Kamis, 24 November 2011

Menambah Background Di Blog Anda

Menambah Background Di Blog Anda.
~ klik disini
~ pilih background yang anda ingin kan
~ copy code yang ada di kolom HTML
~ tambah gadget HTML/JavaScript
~ paste 

Menambah Animasi Lucu Di Blog Anda

Menambah Animasi Lucu Di Blog Anda.

~ klik di sini atau di sini
~ pilih animasi yang anda ingin kan
~ copy code yang ada di kolom
~ tambah gadget HTML/JavaScript
~ paste 

Menambah Play Song di Blog Anda

Menambah Play Song di Blog Anda

~ kunjungi web site http://divine-music.info/
~ klik Newest Free Music Codes di sebelah kanan anda
~ pilih lagu ayang anda suka dengan mengkliknya
~ copy code yang ada di kolom
~ tambah gadget HTML/JavaScript
~ paste  

Sabtu, 12 November 2011

Menjadi Pribadi Yang Ber-Aura Positif

Tips Dalam Bergaul, agar kita menjadi pribadi yang ber-aura positif
Tips Dalam Bergaul, agar kita menjadi pribadi yang ber-aura positif

1. Tunjukkan kepedulian
Kepedulian itu bentuknya bermacam-macam, misalnya,showing interest (menunjukkan ketertarikan) pada kehidupan orang lain. Anda dapat memulainya dengan pembicaraan tentang apa yang penting menurut orang lain. Yang Anda butuhkan di sini adalah kerendahan hati untuk mengerti dan memahami orang lain. Juga wawasan yang berkaitan dengan beberapa topik utama di lingkungnan Anda. Untuk selanjutnya, bentuk kepedulian ini bisa Anda tingkatkan, misalnya, dengan melibatkan diri Anda pada aktivitas bersama dengan orang lain, memainkan peranan yang bermanfaat bagi orang lain, memberi bantuan kepada orang yang membutuhkannya dan seterusnya. Intinya, jangan sampai kita menyalahkan model kepribadian yang kita miliki seiring dengan serangkaian kesulitan bergaul yang kita alami sementara kita sendiri jarang menunjukkan ketertarikan pada topik atau hal yang menarik buat orang lain.

2. Belajar untuk mengetahui
Anda perlu meningkatkan kemampuan Anda dalam pergaulan (learning to know) yaitu; kemampuan berpikir kritis, berpikir runtut dalam menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, memahami konsekuensi, dan seterusnya. Anda mesti punya rasa ingin tahu yang besar tentang orang, situasi dan cara membangun relasi yang baik. Kalau Anda inginkan sebuah relasi yang baik dan berjalan dua arah, Anda harus tahu konteks orang. Harus mengerti situasi orang.

3. Latih kemampuan berkomunikasi
Melatih kemampuan berkomunikasi dengan orang lain dapat dimulai dari hal-hal yang kecil. Meskipun itu hanya dimulai dengan sebuah basa-basi seperti melempar senyuman atau bertanya kepada orang lain terlebih dahulu mengenai kabar atau pekerjaan. Kalau ada feedback, maka akan membuat Anda terdorong untuk lebih berani berkomunikasi lebih lanjut dengan orang lain.

4. Fokus pada dialog
Jika Anda terlalu memikirkan diri sendiri dan terlalu membuat penilaian atas orang lain pada saat pembicaraan berlangsung, ini bisa mengganggu suasana. Karena itu, fokuslah pada suasana dan pembicaraan. Jika tidak, Anda bisa dibilang tidak menghormati orang dan berniat tak baik pada mereka. Kata Martin Buber, dalam I and Thou, relasi yang baik adalah relasi dialogis. Orang tidak menghadapi orang sebagai benda yang mesti dinilai, kata salah satu filsuf besar itu, tetapi sebagai “orang” dan subjek yang mesti didengarkan dan dihormati. Itu berarti Anda mesti mendengarkan baik-baik omongan orang itu. Kalau Anda mendengarkannya baik-baik, Anda bisa menjawab atau memberikan sikap yang tepat.

5. Ketahui waktu untuk diam dan bicara
Anda harus tahu kapan waktu untuk bicara dan diam. Diam di sini untuk belajar mengetahui orang lain dan mengamati dulu mengenai sesuatu. Menjadi pendengar yang baik dapat membuat Anda mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berbicara. Sehingga orang lain dapat lebih menghargai Anda.

6. Hati-hati berkomentar
Simak dengan baik ketika orang lain sedang mengajak Anda berbicara. Jika hendak berkomentar, jangan mengeluarkan pernyataan yang akan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Pastikan bahwa komentar kita memang berisi.

7. Hormati privacy orang lain
Setiap orang itu biasanya memiliki tiga wilayah kehidupan. Pertama adalah wilayah publik (diketahui secara umum, misalnya tinggal di mana, sekolah di mana, dan seterusnya). Kedua, wilayah privat (diketahui hanya oleh orang terdekat, seperti, pacarnya siapa, musuhnya siapa, dan seterusnya). Ketiga, wilayah pribadi (tidak ingin diketahui oleh siapapun dirinya atau suami istrinya). Untuk kepentingan relasi atau pergaulan, akan lebih bagus kalau kita memfokuskan diri untuk mengetahui hal-hal yang memang orang lain merasa nyaman untuk diketahui (wilayah publik) dan melupakan apa saja yang membuat orang lain merasa tidak nyaman bila diketahui (wilayah pribadi).

8. Belajar dari orang lain
Pergaulan itu erat kaitannya dengan seni (the art) atau permainan (playing the game) tentang bagaimana menjalin hubungan dengan orang lain. Karena seni, maka gayanya pun berbeda-beda. Dan ini tidak ada kaitannya dengan apakah Anda tipe orang yang banyak ngomong atau sedikitngomong. Mereka yang telah berhasil menjaga hubungan sampai bertahun-tahun, umumnya, sudah memiliki kematangan emosi. Ini bukan berarti mereka tidak pernah masuk atau terlibat dalam konflik, gap,berbeda pendapat, dan lain-lain, tetapi karena mereka sudah tahu bagaimana bermain-main dengan emosi. Karena itu, ada hal-hal yang ditanggapi dengan ketawa, dengan biasa-biasa, dengan humor, dan lain-lain. Kalau Anda kesulitan mencari contoh, lihatlah bagaimana orangtua Anda yang telah bertahun-tahun mempertahankan hubungan keluarga. Secara umum bisa Anda lihat bahwa kecanggihan mereka dalam memainkan emosi terletak pada kemampuan mereka untuk tidak “mengekstrimkan” sesuatu yang berpotensi mengacaukan keadaan atau hubungan. Untuk mencapai kemampuan ini memang perlu latihan dan ini tidak terkait langsung dengan umur tetapi terkait dengan pengalaman hidup (life experiencing).

9. Optimalkan prestasi
Semakin banyak hal positif yang bisa Anda realisasikan dari diri Anda, semakin dapat pula Anda mengaktualisasikan diri. Semakin bisa Anda menunjukkan kemampuan atau potensi Anda, semakin terbuka relasi yang baik dan mutual. Ingat, Anda dihargai bukan karena Anda punya banyak harta dan uang, tetapi karena Anda punya kemampuan untuk berpikir kritis, untuk mencari jalan keluar dari himpitan masalah dan untuk bersikap bijaksana. Karena itu, menurut teori kesehatan mental, orang yang sedang depresi (punya perasaan negatif terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar) tidak bisa membangun hubungan dengan orang lain secara positif dan konstruktif.

10. Utarakan hal-hal yang lebih teknis
Bangun komunikasi dengan mengutarakan hal-hal yang lebih teknis. Namun sebaiknya fokus pembicaraan harus jelas, obrolan tanpa arah akan membuat lawan bicara Anda bingung.

Dihargai Orang Lain

Tips
agar kita lebih dihargai orang lain
Ada banyak cara. Supaya orang lain menghargai kita,

1.Menghargai orang lain dan diri sendiri

Pertama kita harus bisa menghargai orang lain dan diri sendiri dulu.Bagaimana kita memandang diri kita akan sangat berpengaruh terhadap pandangan orang lain terhadap kita. Jika kita pendiam, malas berinteraksi atau sekadar bertegur sapa dengan rekan-rekan. Wajar saja kalau mereka kurang/tidak menghargai kita.


2.Menyapa orang disekitar kita

Membiasakan diri menyapa orang-orang disekitar kita(tentu tidak semua orang ya, yang paling sering bertemu kita saja). Sekedar mengucap selamat pagi atau bertanya kabar bisa menjadi pembuka.


3.Mempertajam telinga

Dengan mempertajam telinga kita. Maksudnya dengan mendengar kabar-kabar terbaru dari lingkungan sekitar kita bekerja/tinggal. Agar tidak ketinggalan berita. Jadi kita tahu ada rekan yang berulang tahun, misalnya.


4. Menjaga diri kita sendiri

Kemudian, agar apa yang kita lakukan berkesan dimata mereka adalah dengan menjadi diri kita sendiri. Jangan berusaha merubah diri kita agar orang terkesan dengan kita tetapi lakukan apa biasa kita lakukan dengan sepenuh hati. Berusahalah juga untuk tulus tanpa mengharap apapun (berarti ikhlas menjalankannya).


5.Berpenampilan rapi

Penampilan fisik memang tak selalu menjadi jaminan bahwa seseorang akan disukai, tetapi umumnya orang yang bersih dan rapi banyak disukai.Bagaimanapun, kemasan penampilan fisik merupakan nilai estetis yang bisa mendukung kesan pertama seseorang di mata orang lain. Memang banyak sih orang yang kelihatannya cuek dengan tampilan fisiknya, ternyata menyenangkan diajak ngobrol dan perhatian. Orang-orang yang seperti ini biasanya dianggap memiliki keunikan tertentu, sehingga asyik diajak bergaul.
Kita tidak perlu berlebihan atau memaksakan diri untuk mendapat kesan yang baik. Kesederhanaan, kebersihan dan kerapian penampilan pasti disukai meskipun tidak se-keren selebritis. Tampil bersih dapat mencerminkan kebersihan diri dan pribadi seseorang.


6.Menunjukkan sikap yang ramah dan pribadi yang disiplin.

Menunjukkan sikap yang ramah dan pribadi yang disiplin. Senyuman yang tulus merupakan simbol keramahan hati seseorang. Senyum bisa membuat orang lain tergugah dan nyaman karena senyum bisa menawarkan pertemanan yang hangat. Benar sekali kalau senyum itu sedekah karena bisa membuat orang lain bahagia.
Jangan lupakan kedisiplinan kita sebagai seorang pribadi.Disiplin tidak selalu identik dengan keras dan kekrasan. Misalnya, ketika meminjam alat tulis atau barang milik teman biasakan minta izin terlebih dulu dan jangan lupa mengembalikannya. Perlakukan barang milik orang lain selayaknya barang kita sendiri. Artinya, biasakan menjaga barang milik orang lain, jangan sampai rusak. Dengan demikian, teman akan mempercayai kita. Ingat, nilai kepercayaan dari orang terdekat kita sangat berarti, meskipun hanya dari sebentuk hal kecil.


7.Memberi dan berbagi

Biasakan untuk memberi dan berbagi. Hal ini bisa dimulai dari hal yang sepele. Saat kita punya makanan kecil, paling tidak tawari teman kita (jangan pelit ya gan). Kalau toh makanannya sedikit, usahakan jangan makan di depan teman-teman kita. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa kita peduli dengan sekeliling kita dan menjaga perasaan orang lain.


8.Jangan menguping pembicaraan

Jangan menguping pembicaraan teman. Meskipun kita merasa akrab dengan teman kita, kita tetap harus tahu dan menghargai batasan hal-hal yang bersifat pribadi. Ketika teman menerima telepon, usahakan jangan menyimak obrolannya supaya kita tidak dicap selalu pingin tahu urusan orang lain.


9.Bersikap care

Bersikap care saat teman sedang curhat. Simak ceritanya baik-baik dan pahami permasalahannya. Jangan cepat menyela pembicaraan teman atau nge-judge setiap permasalahan teman karena ini akan mengurangi kepercayaan teman terhadap kita dan membuatnya sakit hati. Meskipun kita tidak bisa memberikan solusi yang tepat, setidaknya kita menjadi pendengar yang baik. Dengan begitu, dia akan merasa bebannya berkurang dan dihargai sebagai teman.


10.Rendah hati

Biasakan rendah hati dan jangan terlalu membanggakan diri sendiri atau keluarga di setiap obrolan dengan teman. Memang wajar kalau kita merasa bangga dengan diri kita, tetapi kalau terlalu sering melakukannya kita akan dicap sombong dan tinggi hati. Akuilah dan hargailah kelebihan orang lain karena dengan begitu kita akan terbiasa berjiwa besar dan berlapang dada.


11.Jangan menampakkan expresi bete

Usahakan untuk tidak menampakkan ekspresi bete, suntuk dan tidak bersemangat di hadapan teman. Mimik seperti ini sangat tidak menyenangkan. Wajah ceria, dihiasi senyuman dan bersemangat sangat disukai orang. Kalu toh kita punya masalah, ajak sahabat atau orang terdekat untuk berbagi. Jangan sampai uring-uringan ke semua orang untuk melampiaskan kekesalan kita.
--Pada akhirnya semua kembali kepada kita sebagai individu. Apapun yang kita lakukan, jika kita melakukannya dengan baik, tulus dan tidak melanggar hukum-hukum atau etika sekitar kita. Yakin saja kita akan dihargai oleh lingkungan dan kita bisa disukai juga dalam pergaulan.
Jika ingin disukai, pahamilah apa yang kita sukai dan belajarlah menyukai yang orang sukai karena orang yang baik adalah orang yang menempatkan lidah di hatinya dan menjadikan hati sebagai lidahnya.

Tips Agar Disenangi Orang Lain

Tips Agar Disenangi Orang Lain
Telah ditemukan bahwa kemampuan berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan orang lain lebih penting dalam meraih keberhasilan, dibanding kemampuan teknis lainnya. Hal ini erat kaitannya dengan cara kita memperlakukan orang lain, serta bagaimana kita merespon setiap tindakan orang terhadap diri kita.

Kemampuan berinteraksi secara serasi dan harmonis, menunjukkan suatu kecerdasan emosional yang tinggi. Di kantor, di sekolah, di mana saja yang mengharuskan kita terlibat dengan orang lain, selalu muncul masalah interaksi dengan orang lain. Sebagian kecil dari kita bisa menjadi orang yang menyenangkan, disukai dalam pergaulan, tapi sebagian lainnya cenderung pasif atau apatis. Bagi orang-orang normal, mereka yang mampu mengatasi kesulitan bergaul itu menunjukkan adanya peningkatan karier, kekayaan materi, dan kesejahteraan yang lebih cepat, dibandingkan mereka yang terjebak dalam kebuntuan komunikasi.

Jelas bahwa keberhasilan seseorang karena adanya hubungan-hubungan yang positif dengan lingkungannya, ---- dan semua itu melibatkan orang lain. Semakin banyak teman, semakin banyak orang yang membutuhkan kehadirannya, atau menggantungkan hidup kepadanya, maka semakin tinggi nilai orang tersebut.

Persoalannya, adakah cara yang dapat dilakukan agar kita menjadi menyenangkan bagi orang lain? Sebenarnya kita akan menjadi menyenangkan bagi orang lain, jika kita tahu apa yang dibutuhkan orang tersebut, dan berusaha memberikan apa yang dibutuhkan itu. Rumus ini cukup simpel.

Ada tiga hal yang dibutuhkan orang lain, yang ingin didapatkan dalam pergaulan, meskipun ia tidak pernah mengatakannya. Yaitu: (1) Penghargaan; (2) Perhatian; dan (3) Dukungan. Mari kita membahasnya secara singkat berikut ini.

Berikan Penghargaan, Siapapun Dia

Penghargaan, ini yang sangat penting. Memberikan penghargaan secara tulus, dan menyampaikan secara lugas membuat orang terkesan kepada kita. Kita semua ingin dihargai, kita semua ingin dianggap penting. Ketika berkomunikasi, ungkapkanlah penghargaan dan penghormatan Anda pada orang lain. Willian James mengatakan: “Prinsip terdalam pada sifat dasar manusia adalah idaman untuk dihargai.” John Dewey juga mengakui: “Hasrat menjadi penting merupakan desakan terdalam dari sifat dasar manusia.”

Kunci ungkapan penghargaan ini adalah kemampuan meletakkan “posisi kemanusiaan” (human being) setiap orang pada tempat tertinggi, dibandingkan atribut lainnya. Penghargaan tidak ada kaitannya dengan atribut jabatan, kekayaan, dan status sosial. Setiap orang punya sisi kemanusiaan, apapun kedudukan dan pekerjaannya. Kita menghargai orang lain, karena ia juga manusia seperti kita --- bukan karena ia kaya dan mempunyai jabatan.

Setiap hari, kita dapat menggunakan ungkapan penghargaan ini, kepada siapapun yang kita temui. Kepada tukang sapu jalan, pelayan restoran, dan buruh pelabuhan, yang setiap hari ada di sekeliling kita. Atau kepada keluarga tercinta, anak-anak, istri, mertua, dan orang tua kita. Juga kepada teman-teman kerja, baik itu direktur maupun staf. Semuanya memerlukan penghargaan, ungkapan perhatian yang tulus bahwa mereka semua “manusia”, terlepas dari atribut-atribut profan lainnya. Kita menghargai tukang sapu jalan, karena ia juga manusia. Kita menghargai buruh, karena ia juga manusia. Begitu pula dengan tukang becak, penjaga kantor, ataupun pelayan restoran.

Jika Anda mengatakan: “Maaf telah merepotkan Anda. Saya memesan ayam goreng, bukan ayam panggang,” kepada pelayan yang salah mengantarkan pesanan Anda di sebuah restoran, membuat segalanya berjalan enak. Mungkin si pelayan mengatakan: “Tidak apa-apa,” dan senang hati ia mengganti pesanan itu karena kita menunjukkan sikap respek kepadanya.

Tapi apa yang akan terjadi jika Anda langsung berdiri, memaki, dan mengumpat dengan kasar? “Pelayan bodoh, tidak tahu diri! Lain dipesan, lain yang diberikan!” Apa yang terjadi? Semuanya menjadi berantakan. Dan yang paling parah, Anda telah meninggalkan “bisul” di hati pelayan tersebut, yang akan dibawanya seumur hidup! Cara Anda berbicara akan menunjukkan jati diri Anda.

Ungkapan kecil seperti: “Maaf telah mengganggu Anda,” “Maukah Anda berbaik hati untuk menolong saya ......”, “Terima kasih.... Anda memang penuh perhatian...”, dan “Saya tidak bisa melupakan kebaikan Anda...” dapat menghilangkan kekakuan dan karatan-karatan emosi yang ada di dalam jiwa kita. Penghargaan orang lain terhadap kehadiran kita akan membuat kita lebih bersemangat untuk memberikan yang terbaik kepada orang lain.

Katakan: “Saya menyukai orang lain”

Apa yang membuat Anda bersemangat ketika berbicara dengan orang lain? Jawabnya adalah: Perhatian. Jika orang lain memperhatikan kita atau menatap wajah kita ketika kita sedang berbicara, maka kita cendrung menjadi bersemangat untuk berbicara. Tapi jika orang tersebut menengok kiri kanan, tidak melihat wajah kita, atau tidak mendengarkan apa yang kita katakan, tentu kita akan jengkel dan menghentikan pembicaraan. Untuk apa berbicara jika orang lain tidak mendengarkan, ungkapan itu yang ada dalam pikiran kita.

Alfred Adler mengatakan: “Individu yang tidak tertarik kepada kawan-kawannyalah yang memiliki kesulitan terbesar dalam hidup dan memberikan luka terbesar pada orang lain. Dari antara para individu tersebutlah semua kegagalan manusia timbul.”

Hampir semua ahli yang mendalami dunia komunikasi, seperti penulis, pengkhotbah, dan entertainer mengakui pentingnya perhatian pada orang lain sebagai kunci keberhasilan usahanya. Seorang editor kawakan di AS mengatakan: “Anda harus menaruh minat pada orang lain kalau Anda ingin berhasil menjadi penulis.” Sebagai editor sebuah majalah terkemuka, dia bisa mengambil yang manapun dari lusinan cerita yang terletak di mejanya setiap hari, kemudian setelah membaca beberapa pragraf , dia sudah bisa merasakan apakah sipenulis menyukai orang-orang. “Kalau si penulis tidak menyukai orang,” ujarnya, “orang-orang tidak akan menyukai cerita-ceritanya.”

Bagi entertainer seperti Howard Thurston, pesulap yang telah berkeliling dunia, menciptakan ilusi-ilusi, menyihir para penonton dan membuat orang tercengang, rahasia memunculkan daya tarik bagi orang lain, cukup sederhana. Apa itu? Ia menceritakan, setiap kali dia naik panggung dia berkata kepada dirinya: “Saya sangat bersyukur karena orang-orang ini datang kepada saya. Merekalah yang memungkinkan saya mencari uang dengan cara yang sangat saya sukai. Saya akan memberi mereka pertunjukan terbaik yang mampu saya lakukan.”

Dia mengakui bahwa dia tidak pernah menginjakkan kaki di depan lampu sorot, tanpa lebih dahulu berkata kepada dirinya berulang-ulang: “Saya mencintai penonton saya. Saya mencintai penonton saya!” Hasilnya sungguh luar biasa, ucapanya itu terpantul kembali pada dirinya berupa penghormatan, penghargaan, dan rasa cinta yang luar biasa para penonton atas setiap pertujukannya.

Cara lain untuk memberikan perhatian antara lain: Menyebutkan nama orang lain secara tepat, baik lisan maupun tulisan. Hindarkan memanggil nama yang tidak lasim, atau memberikan embel-embel yang menyiratkan penghinaan atau ejekan. Nama adalah kata yang paling penting dan bermakna dalam hidup seseorang. Mencatat tanggal lahir teman-teman dekat Anda. Berikan ungkapan perhatian pada hari ulang mereka, walaupun hanya sebatas selembar surat atau sekuntum bunga. Ia adalah cara menarik perhatian yang manjur. Suatu saat mungkin Anda perlu mengatakan kepada teman, pacar atau istri Anda: “Rambut kamu bagus dihiasi bunga melati....”, “Baju itu sangat serasi dengan tubuhmu yang langsing....”, “Senyummu manis sekali...”.

Dorong Orang Membicarakan Dirinya

Memberikan dukungan, bukan hanya lewat bantuan material, misalnya uang, tapi juga melalui kata-kata. Sebuah pujian dapat memberikan semangat bagi orang yang hampir patah hati. Membangkitkan antusiasme bagi orang lain, penting. Caranya, kita berbicara sesuai dengan keinginan hati orang tersebut, kita mengikuti alur berpikirnya, dan kita mendukungnya melalui ungkapan-ungkapan positif.

Alur berpikir dibentuk melalui kata-kata. Jika Anda terbiasa mengungkapkan kata-kata negatif kepada orang lain, hal ini sama dengan memasukkan bibit-bibit penyakit ke dalam pikiran Anda sendiri. Setelah sekian lama, Anda tanpa sadar akan mematikan daya tarik Anda terhadap orang. Siapa yang senang berbicara dengan seseorang yang penuh keluh kesah, yang dari mulutnya hanya keluar umpatan, omelan, caci maki, dan kata-kata lain yang membuat merah telinga? Tentu orang-orang akan meninggalkannya.

Bagaimana jika Anda tidak tahu apa yang harus dikatakan untuk menyenangkan orang lain? Cara paling sederhana adalah: Diam dan dengarkan apa yang dikatakannya dengan penuh perhatian. Cara ini merupakan pujian tertinggi yang bisa kita berikan kepada siapa pun. Jack Woodford, mengatakan: “Hanya sendikit manusia yang bertahan terhadap sanjungan yang tersirat dari perhatian yang penuh.” Dale Carnegie memberikan tambahan, bukan sekadar memberikan perhatian penuh. Tapi saya “Tulus dalam penerimaan saya dan murah hati dalam memberi penghargaan” itu yang lebih penting.

Isaac F. Marcosson, seorang jurnalis yang mewawancarai ratusan selebrities menyatakan bahwa banyak orang yang gagal dalam membuat kesan yang menyenangkan, karena mereka tidak mendengarkan dengan penuh perhatian. “.... Orang yang sangat penting telah menyampaikan kepada saya bahwa mereka lebih suka kepada pendengar yang baik, dibandingkan pembicara yang baik, namun kemampuan untuk mendengarkan tampaknya lebih jarang dimiliki, dibandingkan dengan hampir semua ciri baik lainnya.”

Memberikan dukungan berarti membiarkan orang lain mencapai tujuannya dengan bantuan sepenuhnya yang bisa kita berikan kepadanya. Kita bisa mendukung orang lain dengan “mendengarkan penuh perhatian” atau berusaha “membangkitkan antusiasme orang lain” melalui ungkapan-ungkapan positif.

Ingatlah bahwa orang dengan siapa Anda bicara adalah seratus kali lebih tertarik dengan diri mereka sendiri dan keinginan-keinginan mereka, juga masalah mereka, dibandingkan dibandingkan dengan minat mereka pada Anda dan masalah Anda. Karena itu jadilah pendengar aktif, doronglah orang lain untuk berbicara tentang dirinya. Jika Anda lakukan itu, Anda akan mendapatkan tempat di hati mereka. Cobalah.

Semua orang ingin dihargai, maka berikanlah penghargaan. Semua orang diperhatikan, maka berikanlah perhatikan. Semua orang membutuhkan orang lain, maka bantulah orang lain. Jika kamu ingin orang lain berbuat menyenangkan bagi dirimu, maka berbuat menyenangkan jugalah kepada mereka. * (M. Anshar Akil)

Perjalanan Menembus Waktu

Secara Fisika
Perjalanan Menembus Waktu

melalui

WORMHOLE



Film-film dan novel-novel fiksi ilmiah yang mengangkat tema tentang perjalanan menembus waktu (menggunakan berbagai bentuk mesin waktu) semakin menjamur seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu Fisika. Apakah film-film semacam Star Trek, Time Machine, Back to the Future, dan, yang baru saja dirilis, Timeline hanya melambangkan hebatnya imajinasi para pembuat film? Atau sebenarnya cerita novel dan film-film semacam ini sudah mulai beranjak dari kategori fiksi ilmiah menjadi suatu terobosan terbaru teknologi modern yang benar-benar ada di kehidupan nyata? Para fisikawan pun tidak mau ketinggalan menganalisa aspek ilmiah dari teknologi-teknologi yang ditampilkan dalam film-film yang berhasil mengeruk keuntungan besar itu. Dulu para fisikawan yang berani mengangkat topik time travel dianggap terlalu asyik berkhayal. Tetapi sekarang justru para fisikawan kebingungan mencari bukti-bukti yang bisa menunjukkan secara pasti bahwa perjalanan seru menembus waktu ini tidak mungkin bisa dilakukan! Konsep-konsep fisika yang ada justru mendukung teori time travelling ini! Siapa sangka bahwa sebenarnya kita pun sudah sering melakukan perjalanan menembus waktu dalam kehidupan sehari-hari kita! Dan tanpa menggunakan mesin waktu! Jalan menuju fenomena fantastis ini dibuka oleh fisikawan ternama, Albert Einstein, dengan teori relativitasnya.
Untuk bisa memahami konsep perjalanan menembus waktu, kita harus memahami dulu yang dimaksud dengan Waktu (Time). Dalam fisika, waktu merupakan salah satu besaran pokok yang melambangkan periode atau interval yang bisa diukur secara pasti (satuan internasionalnya adalah detik). Kita tahu bahwa 1 hari terdiri dari 24 jam, 1 jam 60 menit, dan 1 menit 60 detik. 1 detik didefinisikan sebagai jumlah osilasi atom Cesium-133 (9.192.631.770 osilasi) pada jam atom. Dengan konstanta-konstanta yang terlibat ini, kita tentunya langsung menyimpulkan bahwa waktu memiliki nilai absolut (eksak) dan bukan merupakan besaran yang nilainya relatif terhadap suatu acuan tertentu. Tetapi Einstein mengubah pandangan ini saat mengemukakan teori relativitasnya. Menurut Einstein, semakin besar kecepatan gerak suatu benda atau partikel, waktu akan berjalan semakin lambat bagi benda atau partikel tersebut. Saat kecepatannya mendekati kecepatan cahaya, waktu berjalan sangat lambat. Bagaimana kalau ada benda atau partikel yang bisa bergerak dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya? Waktu akan berjalan begitu lambatnya sehingga benda yang bergerak dengan kecepatan setinggi itu bisa kembali ke posisi awal dengan sangat cepat. Saking cepatnya, benda itu sudah kembali berada di posisi awalnya sebelum benda itu mulai bergerak! Ini berarti benda itu sudah melakukan perjalanan menembus waktu ke masa lalunya sendiri!
Teori relativitas Einstein dapat dibuktikan dengan perjalanan ke ruang angkasa. Para astronot meninggalkan bumi menggunakan pesawat ulang-alik yang meluncur dengan kecepatan sangat tinggi. Jika mereka melakukan perjalanan selama 1 tahun di ruang angkasa dan kemudian kembali ke bumi, mereka bisa menemukan bahwa bumi mencatat waktu perjalanan mereka mencapai 10 tahun! Ini berarti dua orang atau benda yang bergerak dengan kecepatan berbeda akan mengalami durasi waktu yang berbeda pula. Ini juga berarti bahwa para astronot itu sudah berada di masa depan mereka karena orang-orang yang ditinggalkannya kini menjadi 10 tahun lebih tua dari saat mereka pergi meninggalkan bumi (padahal mereka hanya pergi selama 1 tahun)! Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering mengalami hal ini saat kita bepergian menggunakan pesawat terbang. Kecepatan gerak pesawat memungkinkan kita untuk ‘lompat’ ke masa depan kita, walaupun lompatannya tidak jauh (hanya beberapa nanodetik) sehingga kita biasanya tidak menyadarinya. Jam atom yang sangat akurat dapat membuktikan bahwa kita sudah lompat beberapa nanodetik (1 nanodetik = 10-9 detik) ke masa depan! Efek yang kita rasakan adalah fenomena yang kita sebut Jet Lag.
Nah, kalau kecepatan bisa membuat kita lompat ke masa depan, bagaimana caranya kita bisa lompat ke masa lalu? Bukankah dibutuhkan kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya supaya kita bisa kembali ke masa lalu kita? Padahal kita tahu tidak ada (belum ada) satu pun benda atau partikel yang bisa bergerak melebihi kecepatan cahaya. Einstein kembali tampil dengan teori relativitasnya untuk menjawab ini! Si jenius ini menyatakan bahwa gaya tarik gravitasi dapat memperlambat waktu! Menurut Einstein, jam dinding yang dipasang di ruang bawah tanah (lebih dekat ke pusat bumi sehingga mengalami gaya tarik gravitasi yang lebih besar) berjalan lebih lambat dibanding jam dinding yang dipasang di tingkat tertinggi suatu gedung. Tentu saja perbedaannya sangat kecil dan hanya bisa dideteksi oleh jam atom. Tetapi ini berarti bahwa waktu berjalan lebih cepat di ruang angkasa (karena sangat jauh dari pusat bumi sehingga gravitasinya sangat kecil, bahkan mendekati nol). Misalnya kita pergi ke ruang angkasa menjauhi pusat bumi, dan kemudian kembali lagi ke bumi (misalnya selama 1 tahun). Jika kita punya saudara kembar yang menunggu kita di bumi, kita bisa melihat sendiri bahwa saat kita mendarat, kembaran kita (yang lahirnya bersamaan dengan kita) sudah 9 tahun lebih tua dari kita! Inilah yang dikenal sebagai The Twin Paradox. Jadi, yang mempengaruhi waktu bukan hanya kecepatan, tetapi juga gravitasi. Ini berarti kita bisa kembali ke masa lalu kita dengan memanfaatkan medan gravitasi yang sangat kuat.
Black hole atau lubang hitam merupakan medan yang memiliki gravitasi paling kuat. Saking kuatnya, lubang hitam ini bisa menyedot apa saja ke dalamnya! Tidak ada yang bisa menghindari tarikan gravitasinya, termasuk cahaya. Cahaya atau partikel lain yang tersedot lubang hitam akan langsung dilahap habis (dari sinilah asal istilah Lubang HITAM). Semua yang tadinya ada menjadi tidak ada. Banyak ilmuwan yang memperkirakan lubang hitam bisa menjadi pintu untuk kembali ke masa lalu karena gravitasinya yang begitu kuat. Tetapi semua partikel akan hancur jika masuk ke lubang hitam! Bagaimana bisa kembali ke masa lalu jika kita sudah keburu hancur?
Para fisikawan akhirnya melirik ‘adik’ dari lubang hitam, yang kita kenal sebagai Wormhole (Lubang Cacing). Wormhole juga merupakan medan yang memiliki gravitasi yang sangat kuat, tetapi tidak seperti ‘kakak’nya. Jika suatu benda atau partikel masuk ke salah satu ujung lubang cacing, partikel itu masih bisa keluar di ujung lainnya (ada ‘pintu masuk’ dan ‘pintu keluar’nya). Jalur yang harus ditempuh dalam wormhole jauh lebih pendek dibanding jalur konvensional (merupakan jalan pintas). Ini analogi dengan terowongan di bawah bukit. Perjalanan melalui bukit tentunya lebih jauh dibanding jarak yang harus ditempuh jika kita melewati terowongan yang terletak di bawah bukit tersebut. Pembentukan wormhole didukung oleh, lagi-lagi, teori relativitas Einstein. Menurut Einstein, massa dapat menyebabkan waktu ruang (spacetime) menjadi melengkung (curved). Bagaimana caranya?
Misalnya ada dua orang saling berhadapan dan memegang sehelai kain yang dibentangkan kuat-kuat. Lalu di atas kain tersebut kita letakkan buah semangka yang berat. Pasti buah semangka itu akan berguling ke tengah-tengah kain yang ujung-ujungnya dipegang kuat-kuat itu sehingga kain melengkung (membentuk cekungan) akibat massa buah semangka. Jika kita meletakkan satu buah anggur di pinggir kain itu, pasti buah itu akan langsung ‘tersedot’ oleh cekungan tadi. Cekungan ini dapat dianggap sebagai pintu masuk lubang cacing. Tetapi ini baru merupakan bidang dua dimensi. Spacetime ada dalam empat dimensi: 3 dimensi ruang (atas-bawah, kanan-kiri, depan-belakang) dan 1 dimensi waktu. Supaya menjadi empat dimensi, kain tadi kita lipat sehingga ada dua permukaan yang dipisahkan jarak tertentu, yang disebut Hyperspace. Kita letakkan lagi buah semangka di atas permukaan kain teratas sehingga membentuk cekungan seperti tadi. Permukaan yang kedua (tepat di tengahnya) juga diberi massa yang besarnya sama (dari arah berlawanan) sehingga membentuk cekungan yang kedua (dapat dianggap sebagai pintu keluar lubang cacing). Seluruh permukaan kain melambangkan spacetime yang merupakan ruang/jarak konvensional. Kedua cekungan pada spacetime akan bertemu dan membentuk lorong (Gambar 1) yang kemudian kita sebut sebagai Lubang Cacing. Misalnya Bumi terletak di pintu masuk wormhole, dan Sirius, bintang yang berjarak 9 tahun cahaya dari Bumi, terletak di pintu keluarnya. Untuk bepergian dari Bumi ke Sirius secara konvensional kita harus menempuh perjalanan sejauh 9 tahun cahaya. 1 tahun cahaya merupakan jarak yang ditempuh cahaya selama 1 tahun. Kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik. Ini berarti 9 tahun cahaya = 300.000 km/detik x 60 detik/menit x 60 menit/jam x 24 jam/hari x 365 hari/tahun x 9 tahun = 8,51472 x 1013 km. Padahal perjalanan terjauh yang pernah ditempuh manusia adalah 400.000 km (yaitu perjalanan ke bulan). Wormhole memungkinkan kita untuk ‘memotong jalan’ sehingga bisa sampai di Sirius hanya dalam waktu beberapa saat saja. Kita pun bisa menjelajahi jagad raya dalam waktu yang singkat!

Misalnya ada wormhole yang pintu masuknya tidak jauh dari atmosfer Bumi, tetapi pintu keluarnya berada di dekat bintang yang dipenuhi partikel netron (neutron star) yang memiliki gravitasi sangat tinggi. Kita tahu bahwa pada ketinggian di atas atmosfer bumi gaya gravitasi bumi semakin kecil karena menjauhi pusat bumi. Ini berarti di pintu masuk wormhole waktu berjalan cepat, tetapi di pintu keluarnya waktu berjalan sangat lambat (karena adanya gravitasi bintang). Dengan demikian, jika kita memasuki wormhole tersebut kita bisa melakukan perjalanan dalam lorong waktu menuju masa lalu maupun masa depan!
Satu hal yang pasti: pembuatan wormhole memang tidak mudah, tetapi menurut Fisika hal ini tidak mustahil! (***)